BRI Finance Optimalkan Pembiayaan Investasi di Tengah Tantangan Ekonomi

Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:48:27 WIB
BRI Finance Optimalkan Pembiayaan Investasi di Tengah Tantangan Ekonomi

JAKARTA - PT BRI Multifinance Indonesia (BRIF) atau BRI Finance menunjukkan performa positif dengan mencatatkan peningkatan pembiayaan investasi sebesar 10,83% secara tahunan (YoY) hingga September 2025. 

Pencapaian ini menjadi bukti nyata kemampuan perusahaan dalam menjaga momentum pertumbuhan meski di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.

Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menjelaskan bahwa kenaikan ini tidak terlepas dari faktor makroekonomi yang mendukung, seperti kestabilan suku bunga dan inflasi. Ketika dua faktor tersebut terkendali, maka tingkat kepercayaan pelaku usaha cenderung meningkat, sehingga mendorong permintaan pembiayaan di sektor produktif.

“Tren pembiayaan investasi di BRI Finance meningkat sebesar 10,83% YoY per September 2025 dan porsi pembiayaan investasi terhadap portofolio mencapai 31%,” ujar Wahyudi. Angka tersebut menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berperan aktif dalam mendukung sektor riil dan pembangunan nasional.

Sektor Konstruksi Jadi Penyerap Terbesar Pembiayaan Investasi

Dalam portofolio pembiayaan BRI Finance, sektor konstruksi tercatat sebagai penyerap terbesar dana investasi. Permintaan yang tinggi dari sektor ini berkaitan erat dengan kelanjutan proyek infrastruktur nasional yang membutuhkan pendanaan alat berat dan kendaraan operasional dalam jumlah besar.

Wahyudi menegaskan bahwa aktivitas pembangunan infrastruktur masih menjadi pendorong utama peningkatan pembiayaan. “Permintaan dari sektor ini tetap tinggi seiring dengan berlanjutnya proyek infrastruktur dan pembangunan nasional, yang mendorong kebutuhan pembiayaan untuk alat berat, kendaraan operasional, dan proyek investasi produktif lainnya,” jelasnya.

Peningkatan pembiayaan ini sekaligus menjadi cerminan dari peran strategis BRI Finance dalam mendukung kegiatan ekonomi di sektor konstruksi dan industri penunjangnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa lembaga pembiayaan memiliki kontribusi penting dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional.

Tantangan Pembiayaan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Meskipun mencatatkan pertumbuhan positif, BRI Finance tidak lepas dari sejumlah tantangan dalam menyalurkan pembiayaan investasi. Wahyudi menyebutkan bahwa ketidakpastian ekonomi global, selektivitas debitur, serta risiko kredit akibat dinamika suku bunga menjadi faktor yang harus diwaspadai.

Selain itu, perlambatan pada beberapa sektor usaha juga turut memberikan tekanan terhadap permintaan pembiayaan. Situasi ini menuntut perusahaan untuk lebih cermat dalam melakukan analisis dan penyaluran pembiayaan agar tetap menjaga kualitas aset.

Tantangan tersebut tidak hanya memengaruhi kinerja perusahaan, tetapi juga menjadi momentum bagi BRI Finance untuk memperkuat strategi bisnisnya dengan pendekatan yang lebih hati-hati, adaptif, dan berorientasi jangka panjang.

Strategi Penguatan Manajemen Risiko dan Digitalisasi Proses

Dalam menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif, BRI Finance menempuh berbagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Salah satu langkah utama adalah memperkuat analisis kelayakan dan manajemen risiko agar proses pembiayaan berjalan lebih selektif serta minim risiko kredit bermasalah.

Perusahaan juga memperluas penerapan digitalisasi pada setiap tahap proses pembiayaan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat pelayanan, dan menjaga akurasi data dalam pengambilan keputusan pembiayaan. 

Dengan pendekatan ini, BRI Finance berharap dapat memperkuat daya saing di tengah percepatan transformasi digital sektor keuangan.

Selain itu, penerapan sistem digital juga diharapkan mampu mempermudah komunikasi dengan pelanggan, meningkatkan transparansi, serta mempercepat proses persetujuan pembiayaan, tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian yang menjadi landasan utama perusahaan.

Optimisme BRI Finance Hadapi Akhir Tahun dengan Fokus Sektor Produktif

Wahyudi menyatakan optimisme bahwa hingga akhir tahun, BRI Finance masih memiliki peluang untuk memperkuat pertumbuhan pembiayaan, terutama di sektor-sektor yang berorientasi produktif. 

“Meski begitu, BRI Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan investasi untuk sisa tahun ini dengan optimisme di segmen alat berat dan industri penunjang infrastruktur,” ungkapnya.

Sektor alat berat masih menjadi fokus utama perusahaan karena perannya yang krusial dalam mendukung pembangunan fisik dan pengembangan kawasan ekonomi baru. Selain itu, sektor ini dinilai memiliki potensi stabilitas jangka panjang karena berkaitan langsung dengan kebutuhan investasi nasional.

Dengan langkah yang terukur dan pengelolaan risiko yang ketat, BRI Finance berupaya menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah tantangan eksternal, sekaligus tetap berkontribusi terhadap akselerasi ekonomi nasional.

Pembiayaan Industri Multifinance Nasional Tumbuh Positif

Secara industri, pembiayaan investasi juga mencatatkan tren positif di sepanjang tahun. Berdasarkan catatan otoritas, total pembiayaan investasi di industri multifinance mencapai Rp177,33 triliun per Juni 2025, atau tumbuh 8,18% secara tahunan (YoY). Angka ini menunjukkan adanya dorongan kuat terhadap aktivitas ekonomi produktif.

Namun, secara bulanan (month to month), pembiayaan investasi mengalami penurunan tipis sebesar 0,56% dari posisi sebelumnya Rp178,38 triliun. Penurunan kecil ini mencerminkan adanya penyesuaian pasar di tengah kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil.

Dengan situasi tersebut, BRI Finance berperan penting dalam menjaga momentum pertumbuhan melalui kebijakan pembiayaan yang berimbang antara kehati-hatian dan ekspansi terukur. Strategi ini diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional yang lebih kokoh di masa mendatang.

Terkini